GetID

Jumat, 07 November 2014

Cinta kepada Allah





 Cinta kepada Allah



Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya termasuk kewajiban iman yang paling agung, fondasi yang paling besar, kaidah yang paling mulia, bahkan merupakan dasar dalam setiap amalan iman dan agama.


Mahabbatullah yakni mahabbah kepada Allah yang berarti bahwa jika seorang mukmin mencintai Allah, maka ia juga mencintai Rasul-Nya, para nabi-Nya, dan hamba-hamba-Nya, hamba-hamba-Nya yang mukmin.
Mahabbatullah ( cinta kepada Allah) tidak sama dengan cinta kepada selain-Nya. Cinta kepada Allah harus lebih istimewa daripada cinta kepada yang lainnya, karena itulah mahabbatullah disebutkan dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya, yang ditunjukkan dengan ibadah, inaabah kepada-Nya, taubah kepada-Nya dan semacamnya. Semua perbuatan-perbuatan itu mencakup mahabbatullah SWT. 



Dengan demikian, cinta kepada Allah dapat dilakukan dengan beberapa hal, antara lain :
Taat kepada Allah
Taat kepada Allah, ialah mengerjakan yang diwajibkan Allah Ta’aladan menjauhi yang dilarang, dan berhenti pada batas-batas yang ditentukan.
Pangkal ketaatan ialah mengetahui (merasakan hadirnya) Allah, takut kepada Allah, berharap kepada Allah dan mendekatkan diri pada-Nya.

Beribadah kepada Allah
Beribadah kepada Allah, berarti menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun..
Menurut Abu Hasan Az Zanjaani, dasarnya ibadah ada 3 syarat :
1.      Mata untuk menarik pelajaran
2.      Hati untuk tafakkur.
3.      Lisan untuk berkata benar, bertasbih dan dzikir.
Firman Allah Ta’ala :
“Berdzikirlah kalian kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya; dan bertasbihlah pada-Nya disaat pagi dan petang.”(QS. Al Ahzab(33): 41-42)

Mengikuti sunnah Rasul
Sabda Nabi SAW :
“Barangsiapa yang menghidup-hidupkan sunnahku, maka sungguh dia mencintaiku. Dan barangsiapa yang mencintaiku, maka kelak ia bersama aku pada hari kiamat di dalam surga.”

“Setiap umatku pasti masuk surga kecuali yang membangkang.”

“Barangsiapa yang taat kepadaku akan masuk surga, dan siap yang maksiat kepadaku ia telah membangkang. Dan setiap perbuatan yang tidak berdasarkan sunnahku disebut maksiat.”

“Barangsiapa yang menyia-nyiakan sunnahku, maka syafaatku haram bagi dia.”

Ucapan-ucapan sahabat Nabi :
“Barangsiapa yang mencintai orang yang cinta kepada Allah, artinya ia telah mencintai Allah. Juga yang mengagungkan orang yang mengagungkan Allah, sama dengan ia mengagungkan Allah .”

Rajin membaca Al Qur’an, memahami dan menghayati maknanya serta mengamalkannya

“Tandanya cinta Allah adalah mencintai Al Qur’an. Dan tandanya cinta Allah dan cinta Al Qur’an ialah mencintai Nabi Muhammad SAW; dengan suatu tanda mencintai sunnah-nya Tanda mencintai sunnahnya ialah mencintai akherat. Tanda cinta akherat ialah benci terhadap dunia, dan tanda benci dunia ialah mengambil urusan duniawi hanya sebagai bekal untuk menuju akherat.”

Sikap seorang Mukmin
Selayaknya orang mukmin itu :
1.      selalu dalam keadaan suci, membayangkan duduk di hadapan Rasulullah SAW menurut ukuran hadir dan dekatnya hati, sehingga tampak tenang dan agung dalam setiap perbuatan.
2.      bersabar dalam menghadapi orang lain dan tidak mengikutsertakan dalam kejahatan.
3.      memohonkan ampun untuk orang lain terhadap Allah.
4.      tidak bangga terhadap amal kebaikannya, sebab berbangga diri adalah sifatnya syaitan. Pandanglah diri ini dengan hina dan memandang orang sholeh dengan pandangan mulia.

Orang Shaleh
Orang bisa jadi shaleh, manakala :
1.      Bila nasehat ada dalam hatinya, artinya dalam hati ada rasa takut kepada Allah.
2.      di lisan selalu benar, serta
3.      anggota badannya selalu beramal shaleh.

Zuhud dan Cintailah Akhirat
Penyayang, Murah Hati dan Dermawan




Iman, Islam, dan Ihsan



IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

IMAN
Menurut sabda Rasulullah, Iman adalah :
1.      Percaya dengan Allah
2.      Percaya dengan malaikat-Nya
3.      Percaya dengan kitab-kitab-Nya
4.      Percaya akan menemui-Nya
“ Sesungguhnya kamu semua akan melihat Tuhanmu, sebagaimana kamu melihat bulan dan kamu tidak akan berdesak-desak melihat-Nya, jika kamu sanggup tidak pernah kalah mengerjakan shalat Shubuh sebelum matahari terbit, dan shalat Ashar sebelum matahari terbenam. Maka hendaklah kamu laksanakan.”
( HR. Jari RA.)

“ Dan bertasbihlah kamu memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam.” (QS. Qaaf : 39)

5.      Percaya dengan para Rasul-Nya
6.      Percaya dengan hari berbangkit di akhirat

Ushul (Pokok-pokok) keimanan dan qawa’id (Tiang-tiang) agama, antara lain :
1.      Mahabbah kepada Allah dan Rasul-Nya
2.      Bertawakal kepada Allah
3.      Ikhlas dalam menjalankan agama
4.      Bersyukur kepada-Nya
5.      Sabar terhadap keputusan-Nya
6.      Takut kepada-Nya
7.      Mengharapkan limpahan rahmat-Nya

Tiga (3) perkara yang membuahkan manisnya iman, yaitu :
1.      mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi dari yang lain-lain
2.      mencintai orang lain karena Allah semata-mata
3.      benci menjadi kafir kembali, setelah Allah melepaskannya dari kekafiran itu,
      sebagaimana bencinya akan dilemparkan ke neraka

Cabang iman tertinggi dan terendah :
Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang . Cabang yang utama mengucapkan La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah), dan yang paling rendah menyingkirkan duri atau bahaya lain dari jalan. Lalu, malu adalah salah satu dari cabang iman.

Di antara kewajiban orang beriman :
1.      Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berbuat baik kepada
      tetangganya.
2.      Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah ia memuliakan tamunya.
3.      Siapa yang iman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berkata baik atau diam.

Tanda kesempurnaan iman :
Dari Abu Hurairah RA, diriwayatkan suatu hari para sahabat menghadap kepada Rasulullah SAW, “Ya Nabiyullah, kami merasakan di hati kami suatu was-was yang amat berat bagi kami menuturkannya.”
“Benarkah itu?” tanya Rasulullah.
“Ya, sungguh.”
“Yang demikian itu adalah suatu tanda iman yang sempurna .
 (Was- was yang dimaksud adalah perasaan takut menjadi kafir)

Sempurnanya iman hanya membenarkan ke-Esa-an Allah SWT, dan membenarkan semua yang di bawah oleh para utusan Allah SWT, dengan selalu menambah-nambahkan amal baik.
Firman Allah SWT :
“ Sesungguhnya orang-orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah, Rasul-Nya, lalu mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah; mereka inilah orang-orang yang benar.” ( QS. Al Hujurat : 15)


ISLAM
Menurut sabda Rasulullah, Islam adalah :
1.      Menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain.
2.      Menegakkan shalat wajib
3.      Membayar zakat wajib
4.      Puasa Ramadhan

Puncak Islam adalah mengucapkan “Laa ilaaha ilallaah” (tiada Tuhan melainkan Allah)
Islam adalah agama universal, Allah tidak menerima agama yang lain, baik agama dari orang terdahulu maupun yang datang kemudian.
Firman Allah :
“ Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” ( QS. Ali “Imraan(2): 85)

Orang Islam yang paling baik ialah orang-orang yang menjaga orang-orang Islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya.

IHSAN
Menurut sabda Rasulullah, Ihsan adalah :
Menyembah Allah seolah-olah kita melihat-Nya. Meskipun kita tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kita.



Iman dan Islam dapat teraplikasi dengan kejujuran dan keikhlasan :
Kejujuran
Orang-orang yang jujur dalam pengakuan keimanannya adalah orang-orang yang beriman yang tidak diiringi dengan keraguan, dan berjihad pada jalan-Nya dengan harta dan jiwanya.

Allah menyifati orang jujur dalam pengakuan kebaikannya sebagai penyempurna agama.
Firman Allah SWT :
“ Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya , mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinyaapabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam akesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah oranmg-orang yang bertakwa.” ( QS. Al Baqarah(2): 177)

Yang dimaksud dengan jujur yaitu orang yang jujur dalam iradah (kehendaknya), tujuannya, tuntutan keinginannya, dan dalam perbuatannya. Jujur juga berarti dapat dipercaya berita atau ucapan yang disampaikannya.

Barangsiapa memiliki iman yang hakiki, tentunya ia akan beramal sesuai dengan keimanannya, meskipun ia juga mempunyai dosa.

Keikhlasan
Yang dimaksud ikhlas disini adalah ikhlas berserah diri hanya kepada Allah, beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya.

Firman Allah SWT :
“ (Tidak demikian) bahkan barangsiapa menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Robb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
( QS. Al Baqarah(2): 112)









Kamis, 06 November 2014

Profil



PROFIL SAYA

Nama                                      : Tika Maristha
Cita-cita                                  : ingin menjadi orang kaya from zero to hero, 
                                                 ingin jadi pengusaha, ingin menikah, 
                                                 menikah, punya suami yg setia sepanjang masa, 
                                                 punya keluarga yg Sakinah, Mawaddah Warrahmah (setelah menikah)
                                                 ingin sukses dunia akhirat,